Mitsubishi Outlander Sport
Posted on 18 February 2014 by Balikpapan2012
Mitsubishi Outlander Sport PX A/T
Di antara pilihan produk Outlander Sport, PX adalah trim termewah. Beberapa fitur unggulan dijejalkan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) untuk menegaskan statusnya sebagai flagship.
Lihat saja atap panoramic dan tombol Start-Stop, itu semua cuma ada di versi PX. Begitu juga dengan paddle shift dan lampu utama HID yang eksklusif untuk PX.
Namun bukan itu yang jadi fokus kami kali ini. PX sudah dilengkapi transmisi otomatis canggih kebanggaan Mitsubishi, INVECS III. Ini merupakan girboks CVT dengan Sport Mode. Powertrain ini mengklaim kehalusan mengantar tenaga namun tetap piawai melayani ambisi pengemudi saat berakselerasi.
Kala berjalan, kinerja khas CVT langsung terlihat. Kecepatan meningkat tanpa disertai entakan yang biasa muncul pada girboks matik konvensional.
Akselerasi pun tak bisa diremehkan karena ia mencetak waktu 10,7 detik untuk sprint 0-100 km/jam. Tak buruk mengingat selisihnya cuma kalah 1 detik dari Outlander Sport bertransmisi manual. Konsumsi BBM dalam kota ada di figur 9,2 km/l. Sedangkan rute tol diselesaikannya dengan catatan 14,8 km/l.
Untuk simulasi pemakaian 5 tahun atau 100 ribu km, kami menggunakan figur konsumsi BBM dalam kota. Hasil perhitungannya, 100.000 km : 9,2 km/l = 10.869 l. Jumlah itu lalu dikalikan Rp 9.050/liter (harga Shell Super 6 Juni 2013) sehingga menghasilkan angka Rp 98.369.565. Nilai itulah yang harus dibayar pemilik Outlander Sport otomatis untuk biaya BBM selama 5 tahun pemakaian.
Masuk ke biaya perawatan. Selama 5 tahun atau 100 ribu km, Mitsubishi menetapkan Outlander Sport diservis setiap 10.000 km Ada perbedaan mendasar antara Outlander Sport matik dan manual, yaitu biaya jasa dan suku cadang. Sayangnya, hingga tulisan ini diturunkan, pihak Mitsubishi belum mau memberikan informasi data-data tersebut.
Tapi kami prediksi, tipe matik akan lebih mahal ketimbang versi manual, mengingat adanya penggantian oli transmisi otomatis yang memiliki jumlah dan biaya jasa yang tidak sedikit. Keuntungan dengan kenyamanan dan minimnya kompensasi pada performa membuat transmisi matik tetap menjanjikan kalau pengorbanan itu tidaklah sia-sia.
Mitsubishi Outlander Sport GLX M/T
Kebalikan dengan PX, GLX adalah varian paling murah yang dimiliki keluarga Outlander Sport. Salah satu tugasnya adalah ‘menjemput’ prospect buyer Outlander Sport yang berbudget lebih terbatas.
GLX pula yang menjadi satu-satunya varian dengan transmisi manual. Begitu popularnya PX dan GLS, bisa jadi tak banyak orang yang tahu kalau Outlander Sport sebenarnya juga punya opsi bertransmisi manual di GLX.
Girboks manual Outlander adalah unit 5 percepatan dengan rasio final gear 4,235. Cukup kasar sehingga ada satu hal yang bisa diharapkan, yakni tarikan bawah lebih galak untuk berakselerasi.
Saat dilajukan, kami segera terpukau pada entengnya tekanan pedal kopling. Memang tidak sampai senyaman unit matik yang membuat kaki kiri bebas total, tapi ringannya pedal kopling ini sungguh menolong terutama saat macet. Bukan cuma itu, pergeseran tuas perseneling pun terasa enteng. Shifting mudah dan sangat jarang terjadi missed gear.
Dengan output dari mesin sama, 150 dk – 197 Nm, Outlander Sport manual lebih kencang dibanding matik. Ia berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 9,7 detik. Ketiadaannya segala kontrol traksi atau stabilitas membuat ban mudah sekali spin jika pedal gas diinjak kasar.

Mitsubishi Outlander Sport PX A/T
Di antara pilihan produk Outlander Sport, PX adalah trim termewah. Beberapa fitur unggulan dijejalkan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) untuk menegaskan statusnya sebagai flagship.
Lihat saja atap panoramic dan tombol Start-Stop, itu semua cuma ada di versi PX. Begitu juga dengan paddle shift dan lampu utama HID yang eksklusif untuk PX.
Namun bukan itu yang jadi fokus kami kali ini. PX sudah dilengkapi transmisi otomatis canggih kebanggaan Mitsubishi, INVECS III. Ini merupakan girboks CVT dengan Sport Mode. Powertrain ini mengklaim kehalusan mengantar tenaga namun tetap piawai melayani ambisi pengemudi saat berakselerasi.
Kala berjalan, kinerja khas CVT langsung terlihat. Kecepatan meningkat tanpa disertai entakan yang biasa muncul pada girboks matik konvensional.
Akselerasi pun tak bisa diremehkan karena ia mencetak waktu 10,7 detik untuk sprint 0-100 km/jam. Tak buruk mengingat selisihnya cuma kalah 1 detik dari Outlander Sport bertransmisi manual. Konsumsi BBM dalam kota ada di figur 9,2 km/l. Sedangkan rute tol diselesaikannya dengan catatan 14,8 km/l.
Untuk simulasi pemakaian 5 tahun atau 100 ribu km, kami menggunakan figur konsumsi BBM dalam kota. Hasil perhitungannya, 100.000 km : 9,2 km/l = 10.869 l. Jumlah itu lalu dikalikan Rp 9.050/liter (harga Shell Super 6 Juni 2013) sehingga menghasilkan angka Rp 98.369.565. Nilai itulah yang harus dibayar pemilik Outlander Sport otomatis untuk biaya BBM selama 5 tahun pemakaian.
Masuk ke biaya perawatan. Selama 5 tahun atau 100 ribu km, Mitsubishi menetapkan Outlander Sport diservis setiap 10.000 km Ada perbedaan mendasar antara Outlander Sport matik dan manual, yaitu biaya jasa dan suku cadang. Sayangnya, hingga tulisan ini diturunkan, pihak Mitsubishi belum mau memberikan informasi data-data tersebut.
Tapi kami prediksi, tipe matik akan lebih mahal ketimbang versi manual, mengingat adanya penggantian oli transmisi otomatis yang memiliki jumlah dan biaya jasa yang tidak sedikit. Keuntungan dengan kenyamanan dan minimnya kompensasi pada performa membuat transmisi matik tetap menjanjikan kalau pengorbanan itu tidaklah sia-sia.
Mitsubishi Outlander Sport GLX M/T
Kebalikan dengan PX, GLX adalah varian paling murah yang dimiliki keluarga Outlander Sport. Salah satu tugasnya adalah ‘menjemput’ prospect buyer Outlander Sport yang berbudget lebih terbatas.
GLX pula yang menjadi satu-satunya varian dengan transmisi manual. Begitu popularnya PX dan GLS, bisa jadi tak banyak orang yang tahu kalau Outlander Sport sebenarnya juga punya opsi bertransmisi manual di GLX.
Girboks manual Outlander adalah unit 5 percepatan dengan rasio final gear 4,235. Cukup kasar sehingga ada satu hal yang bisa diharapkan, yakni tarikan bawah lebih galak untuk berakselerasi.
Saat dilajukan, kami segera terpukau pada entengnya tekanan pedal kopling. Memang tidak sampai senyaman unit matik yang membuat kaki kiri bebas total, tapi ringannya pedal kopling ini sungguh menolong terutama saat macet. Bukan cuma itu, pergeseran tuas perseneling pun terasa enteng. Shifting mudah dan sangat jarang terjadi missed gear.
Dengan output dari mesin sama, 150 dk – 197 Nm, Outlander Sport manual lebih kencang dibanding matik. Ia berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 9,7 detik. Ketiadaannya segala kontrol traksi atau stabilitas membuat ban mudah sekali spin jika pedal gas diinjak kasar.


Harga OTR Balikpapan :
GLX M/T : Rp 339.000.000
GLS A/T : Rp 357.000.000
PX A/T : RP 380.000.000
GLX M/T : Rp 339.000.000
GLS A/T : Rp 357.000.000
PX A/T : RP 380.000.000
Untuk pemesanan hubungi :
PT. Mandau Berlian Sejati
HP. : 087812136783/081350282813
PIN BB : 745E31CE
Email : saputrabram87@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar